Untuk mengatasi
rasa malu ini, yang Kamu butuhkan adalah belajar bersikap rileks dalam
pergaulan sosial. Dibutuhkan usaha untuk mengarahkan diri Kamu jauh dari
terlalu berpusat pada diri sendiri, serta memberi diri Kamu ruang untuk
mempraktekan kemampuan bercakap-cakap. Dalam kebanyakan kasus, emosi yang
memuncak dalam bersosialisasi membuat orang menanggapi berbagai kejadian dengan
rasa takut. Untuk memulai mengurangi rasa malu, bagi Kamu yang pemalu, ada
beberapa hal di bawah ini yang mungkin dapat Kamu praktekan.
1. Pikirkan tentang cara Kamu
merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang telah Kamu kenal, dimana Kamu
bisa merasa nyaman dan bersikap spontan. Alihkan perasaan itu saat Kamu bertemu
kenalan baru, begitu pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri Kamu
memudar.
2. Hindari terlalu
memperhatikan diri Kamu sendiri. Tentu saja, Kamu boleh sedikit memikirkan
tentang bagaimana Kamu akan melewatkan perbicangan dengan orang banyak, tapi
jika seluruh fokus Kamu tercurah pada kata-kata sendiri dan perasaan Kamu,
selanjutnya Kamu akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang
dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan apa yang
mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar
atau ingat-ingat nama mereka. Hal ini bukan hanya memberi Kamu bahan
perbincangan, tapi juga mencairkan ketegangan dalam bersosialisasi dan membuat
perasaan Kamu lebih tenang.
3. Buat pertanyaan terbuka
pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka
sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Apa yang
membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi
semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari
ya/tidak.
4. Berhentilah percaya
pada imajinasi Kamu. Mungkin Kamu pernah membuat gambaran tentang sebuah
liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang Kamu
bayangkan. Itu menunjukan beatapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri.
Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, karena apa yang
dipikiran orang lain tentang Kamu, belum tentu sama persis seperti bayangan Kamu.
5. Berhentilah memikirkan
'segalanya atau bukan apa-apa.' Pemikiran 'pasti begini/pasti begitu' tertuang
saat Kamu mengalami emosi. Orang-orang yang sedang depresi, marah dan gelisah
melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan perbedaan yang ektrim. Bagi orang
yang sedang marah 'Kamu salah' dan 'mereka benar,' orang yang marah akan
melihat dirinya 'gagal', sedang yang lain 'berhasil.' Jadi berhentilah berpikir
kalau Kamu mungkin telah mengatakan hal yang salah, atau orang lain akan
membenci Kamu. Saat Kamu merasa rileks dalam pergaulan sosial, Kamu juga akan
mendapat lebih sedikit peringatan dari diri sendiri, karena dalam keadaan
gugup, biasanya Kamu akan mulai berpikir tentang segalanya atau bukan apa-apa.
6. Nikmati waktu Kamu.
Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dulu. Ajukan pertanyaan, dan
jika mendapat pertanyaa. Kamu dapat mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu
sebagai tanggapan Kamu, jangan asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang
diluncurkan dengan perlahan merupakan cara bersikap santai.
7. Gunakan latihan hipnotis.
Hipnotis merupakan cara tercepat untuk mengubah tanggapan instink/emosi Kamu dalam
setiap situasi. Hanya pikirkan bahwa pikiran dan tubuh Kamu dalam keadaan rilek
sewaktu bertemu orang baru. Sebenarnya, sewaktu Kamu merasa santai seringkali Kamu
akan menemukan saat yang tepat untuk menerapkan hipnotis agar merasa lebih
percaya dirisaat berhadapan dengan orang-orang baru, dan tentu saja pada titik
ini rasa malu akan tersingkir dengan sendirinya. Bagi Kamu yang memiliki
masalah dengan rasa malu saat bertemu dengan kenalan baru, dapat Kamu mencoba
tujuh tips yang kami sampaikan di atas. Dan semoga setelah itu Kamu akan lebih
percaya diri saat bertemu orang-orang baru dalam pergaulan sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar